A. Pengertian Sensor
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan
pengukuran atau pengendalian.
B. Macam-macam Sensor
1. Sensor cahaya
sensor cahaya
Sensor cahaya terdiri dari 3
kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang
mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran
cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian
pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima,
maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah
sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak
suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang
terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
A. Fotovoltaic (Solar
Cell/Fotocell)
Berfungsi untuk
mengubah sinar matahari menjadi arus listrik DC. Tegangan yang dihasilkan
sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaan solar cell. Semakin
kuat sinar matahari tegangan dan arus listrik Dc yang dihasilkan semakin besar.
Simbol Solar Cell:
Bahan pembuat solar
cell adalah silicon, cadmium sullphide, gallium
arsenide danselenium.
Gambar penampang solar
cell :
Depletion layer adalah pertemuan antara substrat tipe P
dan subtrat tipe N.
Prinsip kerja: Bila
cahaya jatuh pada solar cell, depletion layer akan berkurang dan elektron
berpindah melalui hubungan “pn”. Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan
perpindahan elektron yang ditentukan intensitas cahayanya.
B. Fotoconductiv
Berfungsi untuk
mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan konduktivitas. Kebanyakan komponen
ini erbuat dari bahan cadmium selenoide atau cadmium sulfide.
Tipe-tipe Fotoconductiv:
a.
LDR (Light
Dependent Resistor)
Berfungsi untuk
mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. Semakin banyak cahaya yang
mengenai permukaan LDR hambatan listrik semakin besar.
Prinsip Kerja Sensor LDR
Prinsip kerja LDR itu sendiri
adalah nilai resistansinya akan bertambah besar apabila tidak terkena cahaya
(malam hari) dan akan berkurang resistansinya apabila terkena cahaya (siang
hari), LDR ini umumnya digabungkan dengan beberapa transistor untuk membentuk
rangkaian lampu otomatis atau rangkaian lainnya. Kelebihannya tak ada kode
spesial untuk membaca nilai resistasi pada LDR ini.
Contoh Aplikasi LDR sebagai sensor
cahaya diantaranya: Rangkaian alarm, indikator, counter (penghitung), fungsi
potensiometer.
b.
Fotodiode
Berfungsi untuk
mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis
dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada fotodiode ini adalah dipasangnya
sebuah lensa pemfokus sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.
Prinsip kerja : Energi
pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan sebuah elektron
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke luar dari
valensi band meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas
dan hole.
c.
Fototransistor
Berfungsi untuk
mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor. Fototransistor
sejenis dengan transistor pada umummya. Bedaannya, pada fototransistor dipasang
sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada
pertemuan ”pn”.
2. Sensor Tekanan
Sensor Tekanan
Sensor tekanan - sensor ini memiliki
transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis
menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar
(transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
Prinsip Kerja Sensor Tekanan
MPX4100 :
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah
tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang ketegangan didasarkan pada
prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang.
Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat
bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah
tahanannya, seperti terlihat pada gambar 7. Aplikasi umum pengukuran tekanan
balok
Contoh Aplikasi Sensor Tekanan:
Pemantau cuaca, pesawat terbang,
dan pengukur tekanan ban
3. Sensor Proximity
Sensor Proximity
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya
target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri
dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari
pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk
menggerakkan suatu mekanis saklar.
4. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik
bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini
menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan
perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang
suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah
berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis
objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun
tekstil.
5. Sensor Kecepatan
(RPM)
Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu
motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan
menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera
pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.
Contoh Aplikasi Sensor Kecepatan (RPM)
Buat program untuk pengukuran kecepatan putaran
motor.
6. Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai
buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan
perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off)
yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya
sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu,
kelembapan, asap ataupun uap.
7. Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor Penyandi
(Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran
menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari
suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu;
Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari
pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada
objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk
masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian,
lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga
membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
8. Sensor Temperature
Dalam proses Pengukuran Temperature di dunia Industri khususnya di Industri Sementerdapat beberapa jenis sensor temperature yang bisa digunakan seperti sensor Thermocouple dan Sensor RTD. Sensor Thermocouple digunakan untuk memonitoring temperature dari proses produksi, biasanya yang memiliki temperature yang sangat tinggi. Contoh aplikasinya Monitoring Temperature di dalam Tanur (Kiln). Sedangkan Sensor Temperature tipe RTD digunakan untuk memonitoring temperature dari peralatan atau mesin, tujuannya untuk melindungi perlatan tersebut dari temperature yang berlebihan, contoh aplikasinya Monitoring Temperature Bearing Fan.
9.
Sensor Suara (MIC KONDENCER)
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah
besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas
penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu electric
condenser microphone atau mic kondenser.
Prinsip Kerja Sensor Suara (MIC KONDENSER)
Prinsip kerja ECM adalah getaran suara yang diterima oleh
dielectric berupa membran tipis di dalam ECM akan menyebabkan perubahan nilai
kapasitasnya.
Contoh Aplikasi Sensor Suara (MIC KONDENSER)
Contoh pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada
system robot. Aplikasi mikrofon adalah pada system audio, sebagai sensor
suara dan pada system telekomunikasi telepon seluler.
10.
Passive Infared Sensor (PIR)
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor
berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan
yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun
seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’, sensor ini hanya merespon energi
dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang
terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah
tubuh manusia.
Prinsip Kerja Passive Infared Sensor (PIR)
Sensor ini bekerja dengan cara membaca radiasi optik yang
dipancarkan suatu benda dan mengubahnya kedalam besaran listrik. Untuk
menggunakan komponen ini sebagai sensor gerak, kita perlu menambahkan sebuah
amplifier dan sebuah comparator untuk mendukung alat ini bekerja.
Contoh Aplikasi Passive Infared Sensor (PIR)
Contoh penerapan Sensor ini dalam kehidupan sehari-hari
dapat dilihat di Mal-Mal besar. Disana mungkin terdapat Pintu yang akan terbuka
dengan otomatis ketika ada manusia hendak melintasi pintu tersebut. Kemungkinan
besar pintu itu adalah mengaplikasikan Sensor ini.
Reference:
A. Pengertian Sensor
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan
pengukuran atau pengendalian.
B. Macam-macam Sensor
1. Sensor cahaya
sensor cahaya
Sensor cahaya terdiri dari 3
kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang
mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran
cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian
pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima,
maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah
sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak
suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang
terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
A. Fotovoltaic (Solar
Cell/Fotocell)
Berfungsi untuk
mengubah sinar matahari menjadi arus listrik DC. Tegangan yang dihasilkan
sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaan solar cell. Semakin
kuat sinar matahari tegangan dan arus listrik Dc yang dihasilkan semakin besar.
Simbol Solar Cell:
Simbol Solar Cell:
Bahan pembuat solar
cell adalah silicon, cadmium sullphide, gallium
arsenide danselenium.
Gambar penampang solar
cell :
Depletion layer adalah pertemuan antara substrat tipe P
dan subtrat tipe N.
Prinsip kerja: Bila
cahaya jatuh pada solar cell, depletion layer akan berkurang dan elektron
berpindah melalui hubungan “pn”. Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan
perpindahan elektron yang ditentukan intensitas cahayanya.
B. Fotoconductiv
Berfungsi untuk
mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan konduktivitas. Kebanyakan komponen
ini erbuat dari bahan cadmium selenoide atau cadmium sulfide.
Tipe-tipe Fotoconductiv:
Tipe-tipe Fotoconductiv:
a.
LDR (Light
Dependent Resistor)
Berfungsi untuk
mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. Semakin banyak cahaya yang
mengenai permukaan LDR hambatan listrik semakin besar.
Prinsip Kerja Sensor LDR
Prinsip kerja LDR itu sendiri
adalah nilai resistansinya akan bertambah besar apabila tidak terkena cahaya
(malam hari) dan akan berkurang resistansinya apabila terkena cahaya (siang
hari), LDR ini umumnya digabungkan dengan beberapa transistor untuk membentuk
rangkaian lampu otomatis atau rangkaian lainnya. Kelebihannya tak ada kode
spesial untuk membaca nilai resistasi pada LDR ini.
Contoh Aplikasi LDR sebagai sensor
cahaya diantaranya: Rangkaian alarm, indikator, counter (penghitung), fungsi
potensiometer.
b.
Fotodiode
Berfungsi untuk
mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis
dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada fotodiode ini adalah dipasangnya
sebuah lensa pemfokus sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”.
Prinsip kerja : Energi
pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan sebuah elektron
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke luar dari
valensi band meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas
dan hole.
c.
Fototransistor
Berfungsi untuk
mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor. Fototransistor
sejenis dengan transistor pada umummya. Bedaannya, pada fototransistor dipasang
sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada
pertemuan ”pn”.
2. Sensor Tekanan
Sensor Tekanan
Sensor tekanan - sensor ini memiliki
transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis
menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar
(transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
Prinsip Kerja Sensor Tekanan
MPX4100 :
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah
tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang ketegangan didasarkan pada
prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang.
Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat
bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah
tahanannya, seperti terlihat pada gambar 7. Aplikasi umum pengukuran tekanan
balok
Contoh Aplikasi Sensor Tekanan:
Pemantau cuaca, pesawat terbang,
dan pengukur tekanan ban
3. Sensor Proximity
Sensor Proximity
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya
target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri
dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari
pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk
menggerakkan suatu mekanis saklar.
4. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik
bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini
menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan
perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang
suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah
berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis
objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun
tekstil.
5. Sensor Kecepatan
(RPM)
Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu
motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan
menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera
pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.
Contoh Aplikasi Sensor Kecepatan (RPM)
Buat program untuk pengukuran kecepatan putaran
motor.
6. Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai
buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan
perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off)
yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya
sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu,
kelembapan, asap ataupun uap.
7. Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor Penyandi
(Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran
menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari
suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu;
Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari
pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada
objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk
masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian,
lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga
membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
8. Sensor Temperature
Dalam proses Pengukuran Temperature di dunia Industri khususnya di Industri Sementerdapat beberapa jenis sensor temperature yang bisa digunakan seperti sensor Thermocouple dan Sensor RTD. Sensor Thermocouple digunakan untuk memonitoring temperature dari proses produksi, biasanya yang memiliki temperature yang sangat tinggi. Contoh aplikasinya Monitoring Temperature di dalam Tanur (Kiln). Sedangkan Sensor Temperature tipe RTD digunakan untuk memonitoring temperature dari peralatan atau mesin, tujuannya untuk melindungi perlatan tersebut dari temperature yang berlebihan, contoh aplikasinya Monitoring Temperature Bearing Fan.
9.
Sensor Suara (MIC KONDENCER)
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah
besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas
penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu electric
condenser microphone atau mic kondenser.
Prinsip Kerja Sensor Suara (MIC KONDENSER)
Prinsip kerja ECM adalah getaran suara yang diterima oleh
dielectric berupa membran tipis di dalam ECM akan menyebabkan perubahan nilai
kapasitasnya.
Contoh Aplikasi Sensor Suara (MIC KONDENSER)
Contoh pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada
system robot. Aplikasi mikrofon adalah pada system audio, sebagai sensor
suara dan pada system telekomunikasi telepon seluler.
10.
Passive Infared Sensor (PIR)
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor
berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan
yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun
seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’, sensor ini hanya merespon energi
dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang
terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah
tubuh manusia.
Prinsip Kerja Passive Infared Sensor (PIR)
Sensor ini bekerja dengan cara membaca radiasi optik yang
dipancarkan suatu benda dan mengubahnya kedalam besaran listrik. Untuk
menggunakan komponen ini sebagai sensor gerak, kita perlu menambahkan sebuah
amplifier dan sebuah comparator untuk mendukung alat ini bekerja.
Contoh Aplikasi Passive Infared Sensor (PIR)
Contoh penerapan Sensor ini dalam kehidupan sehari-hari
dapat dilihat di Mal-Mal besar. Disana mungkin terdapat Pintu yang akan terbuka
dengan otomatis ketika ada manusia hendak melintasi pintu tersebut. Kemungkinan
besar pintu itu adalah mengaplikasikan Sensor ini.
Reference:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar